Selasa, 23 Desember 2008

pendidikan sistem militer


Sekolah bersistem militer

Akhir-akhir ini banyak berita tentang kekerasan yang terjadi di kalangan instansi pendidikan seperti peguruan tinggi dan sekolah.begitu banyak pula cuplikan yang sangat mengerikan tentang adanya guru yang memukul murid, senior yang memukul yuniornya atau perploncoan yang melebihi batas kewajaran. Tetapi alangkah baiknya jika anda mengingat bahwa berita tersebut berasal dari sebuah hasil industri yang dikenal dengan nama televisi. Kita semua pasti perna mendengar,melihat,atau bahkan mengalami sendiri bagaimana dunia berita di televisi bisa sangat berlebihan dalam menyampaikan sebuah kejadian dalam sebuah berita.
Saya bisa berpendapat seperti itu karena saya merupakan lulusan dari sekolah yang menganut sistem semi militer dalam mendidik siswa-siwanya. Dan bila melihat cuplikan video tentang kekerasan yamg terjadi di instansi pendidikan seperti STPDN atau sebuah sekolah tinggi ilmu pelayaran di jakarta,sebuah SMK pelayaran yang saya tidak tahu tepatnya dimana. Saya merasa hal tersebut biasa saja karena dari pengalaman yang saya jalani sendiri para murid yang masuk dalam sekolah-sekolah bersistem militer semacam itu biasany sudah mengetahui akan segala resikonya. Dan biasanya mereka yang masuk dalam sekolah-sekolah tersebut adalah mereka yang menyukai hal-al yang berbau militer seperti itu.
Sedangkan tentang pengakuan dari murid-murid yang tidak tahan akan perlakuan semacam itu,saya rasa mereka hanyalah para siswa yang tidak memiliki niat dalam menempu pengajaran bersistem militer semacam itu. Mereka hanyalah anak anak lemah yang mungkin ingin masuk sekola bersistem militer karena ingin terlihat gagah dengan seragamnya atau karena dorongan orang tua.
Dari pengalaman saya dan teman-teman saya yang mengikuti pendidikan sistem militer di kediri jatim, kita merasa senang&tertantang. Saya dulu mengikuti pendidikan sekolah pelayaran di kediri. Pendidikan diawali dengan di adakanya DIKSARMIL alias pendidikan dasar militer, diksarmil di adakan dalam waktu dua minggu ,acaranya meliputi satu minggu pendidikan tentang dasar-dasar kemiliteran yang di adakan di markas bataliyon infantri 521 dan materi di berikan langsung oleh para pelatih dari anggota tentara. Setelah itu satu minggu berikutnya kita di di daerah pantai sidem di sekitar tulungagung, nah disinilah kita banyak mengalami pemukulan, tendangan, bahkan diinjak oleh senior kami. Namun dalam melakukannya para senior tentu diawasi oleh para peltih dan pembina. Kami selaku yunior juga sadar bahwa apa yang para senior kakukan semata-mata hanya agar membentuk sikap moral kami agar tahan ditempa di kehidupan kerja kami nantinya, hal itu saya sadari saat menjadi senior di kemudian hari.
Berenang dalam lumpur,berjalan melalui limbah,berjalan berkilo-kilo meter di siang hari atau malam yang dingin ternyata membuat mental kami benar-benar terlatih, selain itu karena sering mengalami kesusahan bersama maka dalam satu angkatan kami tidak pernah terjadi perselisihan yang hingga menjurus pada kekerasan. Kami jadi lebih percaya diri dalam menghadapi orang lain .
Itulah yang saya alami dalam menjalani pendidikan sistem militer dulu. Sehingga saya saat ini berni menganjurkan agar bila anda memiliki sifat yang penakut,pemalu, tidak memiliki kepercayaan diri cobalah masuk dalam sekolah yang memiliki pendidikan sistem semi militer. Dan pasti anda akan menikmatinya di kemudian hari....

Related Post :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

Labels